cari yang lain

Rabu, 17 November 2010

Lampukota (Band beraliran IndiePop... ASIK!!)

Sebuah band baru terbentuk dari kota Jogja. Sebenarnya, cukup sudah cukup lama didirikan, dan ada anggota yang keluar dan masuk.
Band ini diprakarsai oleh 2 anggota tetap, Buddy dan Aryf, yang membentuk band bernama FeelOkay tetapi akhirnya terpecah karena selera musik yang berbeda dari 2 anggota lain. Buddy dan Aryf kemudian berjuang untuk mencari bassis dan gitaris untuk menyelesaikan pembentukan dan membentuk band baru. Mereka akhirnya menemukan Eka (bass) dan Kiki (gitar).

Sejak Eka mempunyai kegiatan lain, dia memutuskan untuk meninggalkan band agar menjadi lebih terfokus pada proyek, selain itu, ia juga agak sibuk dengan ikan mujaernya. Tersisa 3 dari mereka, yang kemudian membentuk band baru bernama LAMPUKOTA (setelah lama mencari, merenungkan, mengingat, mereka memutuskan untuk nama band begitu). Bukan Lampu(spasi)kota. 
Dan personil mereka kembali terganti. 
Berikut personilnya;

Kamis, 11 November 2010

Frau (Penyanyi Muda Berbakat serta UNIK)

LEILANI Hermiasih lebih dikenal dengan nama Frau atau Lani. Namanya sih Lani, nama Frau itu adalah bahasa German, yang berarti nyonya. 
Dia adalah seorang penyanyi solo dengan bersenjatakan piano, memainkan musik-musik indie serta mempunyai musik yang terbilang jarang didengar orang. Tapi sebagai seorang penikmat musik, Lani adalah seorang musisi yang berbakat dan hebat. Nuansa elegan serta misterius saat mendengar lagunya adalah suatu pengalaman akan petualangan dalam musik yang dia berikan.
Ia bisa menciptakan musik-musik lain yang menyenangkan untuk didengarkan. Frau mengaku ibunya mengenalkan musik-musik yang membuat ia kini menerobos tataran tangga musik indie nasional. Background classical piano juga ia pelajari dari ibunya sejak berumur tujuh tahun. Film-film Disney seperti Hercules dan Lion King juga mempengaruhi musikalitasnya.
Lihat saja gambar disamping... yaa.. begitulah wajahnya saat bernyanyi.
Cukup manis dengan suara merdunya, dia mampu membawakan lagu dengan karisma yang berbead.
Wanita yang berasal dari Yogyakarta ini mampu membuat lagu-lagu yang "unik". Sulit untuk menggambarkan bagaimana musiknya yang dilantunkan lewat piano dan mikrofon. Amplifier juga sih, gimana mau keluar suara kalo gak pake ampli. :P

Rabu, 17 Februari 2010

Trivium



Trivium adalah sebuah band heavy metal dari Orlando, Florida, dibentuk pada tahun 1999. Band ini telah merilis empat album studio, sebelas single, dan dua belas video musik. Juga telah menandatangani kontrak dengan Roadrunner Records, band ini telah mengikuti festival musik besar, termasuk Ozzfest dan Download Festival.
Pada acara pertunjukan skill di SMA Lake Brantley, gitaris Matt Heafy tampil dengan  cover version Metallica "No Leaf Clover" dan "Self Esteem" oleh The Offspring. Kemudian vokalis Brad Lewter melihat Heafy dan memintanya untuk mencoba masuk kedalam bandnya. Mereka berdua kemudian pergi ke rumah drumer Travis Smith tempat mereka bermain Metallica "For Whom the Bell Tolls". Heafy terkesan dengan skill dari Travis, mereka menerima dia ke dalam band yang dikenal sebagai Trivium.Setelah beberapa pertunjukan di bar dan klub lokal, Lewter keluar dari band dan Heafy mengambil alih posisinya sebagai vokalis. Pada awal 2003, Trivium pergi ke studio rekaman untuk rekaman, itu adalah demo disc berkualitas tinggi. Sebuah salinan dari demo itu didengar oleh Lifeforce label Jerman, datang untuk menandatangani kontrak dengan Trivium. Band masuk studio untuk merekam album debutnya, Ember to Inferno. 
Seiring berjalannya waktu, Corey Beaulieu bergabung. Pada tahun 2004, Paolo Gregoletto bergabung sebagai bassis band untuk menggantikan Brent Young, sebelum tur dengan Machine Head. Album Ember to Inferno berhasil mengumpulkan kepentingan perwakilan Roadrunner Records, kemudian Trivium menandatangani kontrak rekaman dengan Roadrunner Records. Mereka kemudian mulai menulis lagu untuk debut label besar mereka. Juga pada ulang tahun Roadrunner Records Matt Heafy menyanyikan lagu dengan judul The End dengan personil band yang digabung dengan personil dari band lain yang berada dibawah naungan Roadrunner Records.

Minggu, 14 Februari 2010

Musik anak Punk di Indonesia


Seiring berkembangnya zaman, peluang lapangan pekeraan semakin bertambah banyak. Industri musik adalah salah satunya. Dilihat dari semakin banyaknya industri rekaman yang menawarkan jasa rekaman, sehingga band-band barupun mulai bermunculan. Tapi ada satu tema dari band-band yang biasa tedengar, yaitu tema tentang 'cinta'. Tema itulah yang menjadi senjata pamungkas bagi sebagian besar band untuk mendapatkan ketenaran. Tidak jarang banyak lagu-lagu yang bernada sendu bahkan melayu yang bertemakan cinta.
Sekarang kita lihat disisi lain, tidak adakah tema selain itu? Seperti Efek Rumah Kaca yang sebagian besar berbicara tentang politik dan kehidupan, serta kebanyakan band-band punk indie. Padahal jika dilihat dikalangan anak punk, potensi yang ada cukup besar untuk memulai suatu peradaban musik baru. Satu yang dapat diambil dari anak-anak jalanan seperti itu adalah solidaritas mereka yang kuat, tidak memikirkan diri sendiri, dan berjuang untuk bertahan hidup yang kebanyakan menjadi pengamen. Kisah cinta yang dituangkan disetiap lagu-lagu dari band-band punk yang ada, tidak semanja lagu-lagu yang populer sekarang, meskipun sulit untuk bersaing dipasaran, tapi begitu naik maka menjadi suatu industri besar, contohnya band Superman Is Dead yang sekarang sangat terkenal.
Itulah ciri khas mereka, yang mungkin identik dengan kekerasan, tapi jika itu dapat diredam kan bisa dimanfaatkan, karena sebagian besar dari mereka bermusik adalah untuk menyalurkan keinginan mereka saja, dan tidak untuk mengikuti pasaran ang harus membuang harga diri mereka. Seakan mereka berkata, inilah punk, kami hidup begini dan beginilah hidup kami.
Ada juga suatu komunitas yang bernamakan MARJINAL, setiap lagu-lagu yang mereka bawakan pasti memuat kesengsaraan rakyat Indonesia, sedangkan sebagian rakyat Indonesia tidak menanggapinya, dan hanya tertuju pada kata cinta. Sehingga, banyak remaja zaman sekarang yang dibutakan oleh cinta dan nekat untuk melakukan apa saja, bahkan sampai bunuh diri pun bisa. Dikatakan didalam satu lagu milik Marjinal 'Cinta itu Pembodohan'. Itu bagi orang-orang yang telah dibutakan oleh cinta.
Itulah gambaran musik anak punk Indonesia yang sebagian besar mereka adalah band-band indie yang ingin menyalurkan suara mereka tapi tidak bisa. (Adin)

Powered By Blogger